Kali ini aku benar-benar muak. Cukupkan sampai di sini. Aku… menyerah untukmu. Layaknya tumbuhan, biarkan mati dan membusuk dengan sendirinya. (Ah, padahal hatimu berdesir pun ketika menulis ini. Ia ada di hadapanmu sembari bertanya, “Punya pulpen TOPIK?”) Tawaku sinis.